Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 286 halaman
Genre: Mainstream-Romance
Novel Indonesia
Sinopsis :
“Sudah kubilang kan? Bisnis denganmu lain, Faye.”
Fayrani Muid adalah
seorang fotografer dibawah asuhan Erod Matin yang adalah fotografer handal. Dia
mencintai fotografi. Makanya, walaupun orang tuanya mempunyai kekayaan yang tak
akan habis turun temurun. Dia tetap menekuni dunia fotografi. Dengan kameranya
Faye sangat bisa mengekspresikan perasaannya.
Diyan Adnan adalah seorang eligible bachelor yang merupakan most wanted bagi para wanita. Diusianya yang muda dia memenangkan
banyak tender untuk perusahaannya. Diyan adalah sosok pekerja keras. Tapi
tergantung pada asisten pribadinya yang bernama Rei. Rei sudah seperti alarm
buat Diyan. Rei juga adalah sepupu Diyan.
Yang masih menyandang nama Adnan dibelakang namanya tentu saja.
Mereka adalah anak dari pengusaha papan atas di Indonesia.
Asset keluarga masing-masing sangat besar. Orang tua mereka bersahabat. Tyo
Adnan dan Indra Adnan serta Ahmad Muid dan Meilanie Muid. Setelah perbincangan
antara Indra dan Meilanie tentang anak-anak mereka masing-masing akhirnya
tercetuslah ide untuk menjodohkan Diyan dan Faye. Yang terpikirkan adalah Faye
seorang fotografer sehingga tidak mungkin meneruskan perusahaan keluarganya.
Dengan menjodohkan Diyan dan Faye. Kedua perusahaan mereka bisa bersatu dan
Diyan bisa melanjutkan perusahaan keluarga Muid. Ya hanya semata-mata karena
urusan bisnis.
Semuanya pun diatur sesuai skenario. Sejak pertemuan pertama
mereka. Sampai konferensi pers yang dilaksanakan untuk mengumumkan pertunangan
mereka. Semua sesuai skenario yang dibuat oleh keluarga mereka masing-masing.
Awalnya tentu berjalan lancar-lancar saja. Keduanya tak ingin melihat orang tua
mereka sedih. Juga Diyan yang mengutamakan kepentingan bisnis di atas
segalanya.
Tapi... bagaimana jika masa lalu yang masih dicintai Diyan
datang? Rera seorang model cantik blasteran Perancis yang sangat dibenci oleh
ibunya Diyan. Dia datang ke Indonesia kembali karena pekerjaannya. Sesungguhnya
dia juga masih mencintai Diyan. Tetapi, dia lebih memilih meniti ambisi
karier-nya daripada Diyan. Dia menghubungi Diyan kembali tepat saat hari
pertunangannya.
Adapula Zaki yang menjadi rekan bisnis Faye. Zaki Adnan
adalah adik dari Diyan Adnan. Yang tidak mau menuruti kemauan orang tuanya.
Sehingga dia lebih memilih menggeluti bisnisnya bersama teman-temannya dari
nol. Bagaimana jika dia malah tertarik pada Faye? Dia bahkan cemburu pada
kakaknya itu. Bahkan tanpa cinta pun Ia masih tetap memiliki Faye!
Apakah perjodohan ini akan terus mengatas namakan
kepentingan bisnis?
***
Sebenarnya saya sudah membaca ini sejak tahun lalu. Hanya
saja, saya tidak sempat membuat review.
Karena ceritanya nggak terlalu berkesan menurut saya. Adanya saya pusing dengan
nama-nama seperti Diyan―yang terdengar seperti nama cewek. Faye―yang terdengar
seperti nama cowok. Rei―yang terdengar seperti nama cowok. Indra―yang terdengar
seperti nama cowok. Dan lain sebagainya. Jadi tuh waktu pertama kali baca saya
kira Rei itu cowok, Indra itu papanya Diyan. Makanya saya kacau waktu pertama
kali membaca. Kemarin iseng-iseng ngubek-ubek buku-buku dilemari. Saya tertarik
membacanya lagi. Baca lagi deh hehehe.
Sebenarnya rada ilfeel sama Diyan di sini. Dia terlalu
tergantung pada Rei. Trus, mau dibilang playboy
kan nggak. Badboy juga nggak
amat-lah. Tapi... nggak suka banget cara dia memperlakukan Faye dan Rera. Jokes banget. Habis cium Faye, cium
Rera, cium Faye, cium Rera kayak gitu terus-menerus. Perhatiin deh, pasti
diselang-seling gitu. Padahal tolak ukur saya kalau dengan cerita romance bagaimana cara tokoh lelakinya
membuat saya ikut-ikutan terpikat. Hahahaha :p
Membaca Orange ini, konfliknya sih sebenarnya klise.
Perjodohan yang kemudian jadi beneran cinta. Sering juga saya baca ff dan
konflik satu cowok dua cewek. Dengan cewek yang biasa saja dan cewek cantik
supermodel. Tapi cara pengemasannya Windry tergolong mengalir.
By the way, saya
suka pas Faye mengganti foto-foto paris di kamar Diyan dengan foto-foto Hong
Kong yang merupakan kota kesukaannya. Menggati foto-foto Paris yang menyimpan
kenangannya dengan Rera. Bahkan saat mereka bercinta dikelilingi kenangan
tentang Rera.
“From now on, Hong Kong will be your favorite place, because I love this city.”
Suka juga pas pembalasannya Faye.
“Aku serius. Kau tidak tahu bagaimana rasanya bercinta dikelilingi foto dirimu sendiri.”
Biar tahu rasa kan Diyan. Gimana rasanya waktu pertama kali
bercinta dikelilingi kenangan Rera. Sekarang Diyan bercinta dikelilingi dengan
fotonya sendiri. Hahahahaha.
Dari sinopsis bahkan review
saya, mungkin akan terpikir kalau cerita ini bakalan frontal. Tapi nggak
kok tenang aja. Paling frontal cuma ciuman yang juga tidak terlalu eksplisit. Jadi...
amalah bacaan ini.
1 komentar:
Maaf boleh nanya kira kira yang jual novel ini dimana ya?
Posting Komentar
Untuk pengguna anonymous mohon cantumkan nama di akhir komentar :) Terima Kasih^^