Tampilkan postingan dengan label Windry Ramadhina. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Windry Ramadhina. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 April 2013

[Review] Orange - Windry Ramadhina

Diposting oleh Fhily Anastasya di 19.07 1 komentar
Judul Buku: Orange
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 286 halaman
Genre: Mainstream-Romance
Novel Indonesia

Sinopsis :
‘Dikuncinya pintu di belakangnya lalu ia bersandar lemas pada pintu tersebut. Ia seperti dipaksa menyadari kenyataan. Konyol rasanya, bercinta dengan Diyan di dalam kamar yang penuh dengan kenangan mengenai Rera.

Ah, dirinya kesal setengah mati.’

Faye ditunangkan. Tanpa dasar cinta dan murni karena alasan bisnis. Calon tunangannya, Diyan, adalah eligible bachelor yang paling diinginkan di Jakarta. Laki-laki yang tak bisa melepas kenangan masa lalunya dengan seorang model cantik blasteran Prancis.

Harusnya hubungan mereka hanya sebatas ikatan artifisial saja. Tapi cinta, ego, dan ambisi yang rumit mendorong mereka ke situasi yang lebih emosional. Situasi yang mengharuskan mereka memilih dan melepaskan.

Pertanyaannya: apa... dan siapa?


“Sudah kubilang kan? Bisnis denganmu lain, Faye.”


Fayrani Muid  adalah seorang fotografer dibawah asuhan Erod Matin yang adalah fotografer handal. Dia mencintai fotografi. Makanya, walaupun orang tuanya mempunyai kekayaan yang tak akan habis turun temurun. Dia tetap menekuni dunia fotografi. Dengan kameranya Faye sangat bisa mengekspresikan perasaannya.
Diyan Adnan adalah seorang eligible bachelor yang merupakan most wanted bagi para wanita. Diusianya yang muda dia memenangkan banyak tender untuk perusahaannya. Diyan adalah sosok pekerja keras. Tapi tergantung pada asisten pribadinya yang bernama Rei. Rei sudah seperti alarm buat Diyan. Rei juga adalah sepupu Diyan.  Yang masih menyandang nama Adnan dibelakang namanya tentu saja.

Mereka adalah anak dari pengusaha papan atas di Indonesia. Asset keluarga masing-masing sangat besar. Orang tua mereka bersahabat. Tyo Adnan dan Indra Adnan serta Ahmad Muid dan Meilanie Muid. Setelah perbincangan antara Indra dan Meilanie tentang anak-anak mereka masing-masing akhirnya tercetuslah ide untuk menjodohkan Diyan dan Faye. Yang terpikirkan adalah Faye seorang fotografer sehingga tidak mungkin meneruskan perusahaan keluarganya. Dengan menjodohkan Diyan dan Faye. Kedua perusahaan mereka bisa bersatu dan Diyan bisa melanjutkan perusahaan keluarga Muid. Ya hanya semata-mata karena urusan bisnis.

Semuanya pun diatur sesuai skenario. Sejak pertemuan pertama mereka. Sampai konferensi pers yang dilaksanakan untuk mengumumkan pertunangan mereka. Semua sesuai skenario yang dibuat oleh keluarga mereka masing-masing. Awalnya tentu berjalan lancar-lancar saja. Keduanya tak ingin melihat orang tua mereka sedih. Juga Diyan yang mengutamakan kepentingan bisnis di atas segalanya.

Tapi... bagaimana jika masa lalu yang masih dicintai Diyan datang? Rera seorang model cantik blasteran Perancis yang sangat dibenci oleh ibunya Diyan. Dia datang ke Indonesia kembali karena pekerjaannya. Sesungguhnya dia juga masih mencintai Diyan. Tetapi, dia lebih memilih meniti ambisi karier-nya daripada Diyan. Dia menghubungi Diyan kembali tepat saat hari pertunangannya.

Adapula Zaki yang menjadi rekan bisnis Faye. Zaki Adnan adalah adik dari Diyan Adnan. Yang tidak mau menuruti kemauan orang tuanya. Sehingga dia lebih memilih menggeluti bisnisnya bersama teman-temannya dari nol. Bagaimana jika dia malah tertarik pada Faye? Dia bahkan cemburu pada kakaknya itu. Bahkan tanpa cinta pun Ia masih tetap memiliki Faye!

Apakah perjodohan ini akan terus mengatas namakan kepentingan bisnis?

***

Sebenarnya saya sudah membaca ini sejak tahun lalu. Hanya saja, saya tidak sempat membuat review. Karena ceritanya nggak terlalu berkesan menurut saya. Adanya saya pusing dengan nama-nama seperti Diyan―yang terdengar seperti nama cewek. Faye―yang terdengar seperti nama cowok. Rei―yang terdengar seperti nama cowok. Indra―yang terdengar seperti nama cowok. Dan lain sebagainya. Jadi tuh waktu pertama kali baca saya kira Rei itu cowok, Indra itu papanya Diyan. Makanya saya kacau waktu pertama kali membaca. Kemarin iseng-iseng ngubek-ubek buku-buku dilemari. Saya tertarik membacanya lagi. Baca lagi deh hehehe.

Sebenarnya rada ilfeel sama Diyan di sini. Dia terlalu tergantung pada Rei. Trus, mau dibilang playboy kan nggak. Badboy juga nggak amat-lah. Tapi... nggak suka banget cara dia memperlakukan Faye dan Rera. Jokes banget. Habis cium Faye, cium Rera, cium Faye, cium Rera kayak gitu terus-menerus. Perhatiin deh, pasti diselang-seling gitu. Padahal tolak ukur saya kalau dengan cerita romance bagaimana cara tokoh lelakinya membuat saya ikut-ikutan terpikat. Hahahaha :p

Membaca Orange ini, konfliknya sih sebenarnya klise. Perjodohan yang kemudian jadi beneran cinta. Sering juga saya baca ff dan konflik satu cowok dua cewek. Dengan cewek yang biasa saja dan cewek cantik supermodel. Tapi cara pengemasannya Windry tergolong mengalir.

By the way, saya suka pas Faye mengganti foto-foto paris di kamar Diyan dengan foto-foto Hong Kong yang merupakan kota kesukaannya. Menggati foto-foto Paris yang menyimpan kenangannya dengan Rera. Bahkan saat mereka bercinta dikelilingi kenangan tentang Rera.

From now on, Hong Kong will be your favorite place, because I love this city.”


Suka juga pas pembalasannya Faye.

“Aku serius. Kau tidak tahu bagaimana rasanya bercinta dikelilingi foto dirimu sendiri.”

Biar tahu rasa kan Diyan. Gimana rasanya waktu pertama kali bercinta dikelilingi kenangan Rera. Sekarang Diyan bercinta dikelilingi dengan fotonya sendiri. Hahahahaha.

Dari sinopsis bahkan review saya, mungkin akan terpikir kalau cerita ini bakalan frontal. Tapi nggak kok tenang aja. Paling frontal cuma ciuman yang juga tidak terlalu eksplisit. Jadi... amalah bacaan ini.

3/5 stars :)

Kamis, 21 Juni 2012

[Review] Memori - Windry Ramadhina

Diposting oleh Fhily Anastasya di 20.38 0 komentar
Judul Buku: Memori
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 312 Halaman
Genre: Mainstream Romance
Novel Indonesia


Cinta itu egois, sayangku. Dia tak akan mau berbagi.

Dan seringnya, cinta bisa berubah jadi sesuatu yang jahat. Menyuruhmu berdusta, berkhianat, melepas hal terbaik dalam hidupmu. Kau tidak tahu sebesar apa taruhan yang sedang kau pasang atas nama cinta. Kau tidak tahu kebahagiaan siapa saja yang sedang berada di ujung tanduk saat ini.

Kau buta dan tuli karena cinta. Kau pikir kau bisa dibuatnya bahagia selamanya. 


Review:


Ah, Mae, dunia tidak sekelam yang kau perlihatkan kepadaku


Bercerita tentang seorang gadis bernama Mahoni, sekilas mendengar namanya kita pasti diingatkan pada Kayu.



Dia seorang arsitek yang bekerja di Virginia denganpartner kerjanya bernama Ron, yang ada bule nan perayu suka memanggilnya dengan nama Honey bukan Honi ataupun Mahoni. Romantic Home yang ditawarkan pada sepasang suami isteri ditolak mentah-mentah dan menginginkan desain yang biasa-biasa saja. Padahal Romantic Home adalah ide yang sangat brilliant menurutnya. Namun, Mahoni tetap keukeh dan mempertahankan pendiriannya sebagai arsitek, jika mereka tidak menginginkan rumah yang dia rancang, silahkan cari arsitek lain, dia tidak ingin harga dirinya sebagai arsitek diinjak-injak. Ya, begitulah Mahoni.Mahoni ini diceritakan sebagai 'korban' dari perceraian antara Papanya dengan Mae(ibunya). Mahoni berhenti memanggil ibunya dengan sebutan ibu semenjak dia merasa Mae kehilangan sosok keibuannya. Papanya juga yang dulu dia kagumi membuatnya patah hati dengan wanita lain dalam hidupnya. Grace. Wanita yang menjadi orang ketiga antara keluarga mereka. Mulai saat itu semuanya berubah sampai takdir membawanya ke Virginia.Namun kembali lagi takdir membawanya kembali ke Indonesia karena sebuah tragedi yang merenggut nyawa Papanya dan Grace. Rencananya hanya dua hari, namun siapa sangka bocah berumur 16 tahun, yang adalah adik tirinya, Sigi. Yang sejujurnya dia iri terhadap anak itu, karena artinya Kayu Damar yang merupakan kayu Favorit ayahnya. Berhasil mengubah rencana tersebut.Mahoni diminta omnya untuk tetap tinggal hanya untuk dua bulan. Tentu saja pada awalnya Mahoni menolaknya mentah-mentah. Itu artinya dia harus meninggalkan karirnya di Virginia yang sudah dia gapai dengan sulitnya. Tapi, akhirnya takdir menentukan untuk Mahoni tetap tinggal untuk dua bulan.Pertemuannya dengan Simon kembali setelah beberapa tahun. Ketika dengan tidak sengaja dia masuk ke sebuah restoran dan tertarik dengan arsitekturnya. Siapa lagi yang merancang kalau bukan Simon Marganda.Tawaran bekerja sama pun hinggap pada Mahoni di MOSS. Bersama Sofia yang adalah kekasih Simon, Mahoni menerima tawaran tersebut.Proyek awal Mahoni adalah membuat rumah dengan desain mediteran, tetapi Mahoni malah membuat Posmo sehingga proyek mereka gagal. Dan keras kepala Mahoni, seperti kejadian dahulu pada Romantic Home-nya Mahoni tetap keukeh mempertahankan Posmo-nya.Simon emosi kepada Mahoni karena tidak mau mendengarkannya, padahal dia sudah menyuruh Mahoni membuat dua desain.Mahoni memutuskan untuk mundur dari MOSS, dan merasa Jakarta tidak menarik kembali. Namun, Sofia menghubunginya kembali dan menawarkan kerja sama membuat desain untuk Cavila.Mulai dari situ keadaannya dengan Simon membaik lagi.Sampai terungkap hubungan Simon dan dirinya di masa lalu... Membuat dia harus merasakan kembali momen Godiva... Dan membuat Sofia-Simon-Mahoni berada sama seperti keadaan Mae-Papanya-Grace... Bukan, dia bukan sebagai Mae tapi sebagai Grace... Hingga dia tahu betapa tidak enaknya berada di posisi Grace... Apa hubungan Simon dan Mahoni di masa lalu? Apa yang selanjutnya terjadi? Silahkan baca Memori.

***




Well, beli novel ini karena melihat ratting goodreads bagus. Jadi saya tertarik membelinya. Setelah membaca semuanya saya lebih setuju kalau novel ini tetap memakai judul pertamanya yaitu Home. Membaca novel ini kita disuguhkan sejumlah pengetahuan tentang dunia arsitektur. Saya memang buta terhadap arsitektur ._. jadi big thanks jadi nambah pengetahuan hehehehe.Saya terkadang agak gimana gitu dengan sikap Mahoni yang keras kepala. Tapi, yah begitulah karakter Mahoni. Herannya, sikap keras kepalanya tidak bisa diterapkan saat dia di minta tetap tinggal. Hohoho. Dia dikalahkan oleh bocah bernama Sigi.Kadang agak mubazir dengan adanya Ron di awal ._. saya kira konfliknya bakal dengan Ron ternyata eh ternyata dengan Sofia ._.Tapi suka sama sikapnya Sofia two thumbs up.Maenya Mahoni juga seperti nggak dewasa-dewasa yah. Udah tua tapi galau terus. Kasihan. :O /plak.Kalau Simon, ya... lumayan-lah, masuk kategori warm :p *kabooor. Tapi tetap sweetkok. Apalagi di momen Godiva. Hehehehe.Lucu pas Simon bilang "Sial, aku dikalahkan bocah ingusan," hahahaha (?).





4 of 5 stars :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

The Montage of My Books Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review