Judul Buku: Remember When
Penulis: Winna Efendi
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 260 halaman
Genre: Teen-Romance
Novel Indonesia
Review:
Awal baca cerita ini saya sudah senyam-senyum sendiri dengan tingkah Adrian & Moses. Apalagi waktu Gia ngerjain Adrian waktu nembak dia dengan memasukan 10 bola ke dalam basket, tapi sayangnya bel dan ternyata tanpa melakukan hal itu udah pasti jawabannya ya hahaha... awawaw Adrian so sweet banget tahu ngak. Tapi masih bingung Adrian ngajak Moses lari keliling lapangan padahal perjanjiannya kalau nggak diterima baru lari kan dua-duanya diterima...
Novel ini ditulis dengan menggunakan 5 POV secara bergantian. Freya, Adrian, Moses, Gia dan Erik.
Awalnya sih kisah pasangan Freya-Moses dan Adrian-Gia manis-manis saja. Freya dan Moses pasangan yang agak-agak nerd gitu. Tapi terasa tetap serasi apalagi Moses sebagai ketua osis. Pasangan Adrian dan Gia yang menjadi most wanted kalau soal tampang, dan mesra dimanapun dan kapanpun. Namun ketika mamanya Adrian meninggal karena sebuah kecelakaan Adrian tiba-tiba berubah, dia mulai jauh dari Gia. Tapi alasan yang tepat dia menjauh bukanlah kematian ibunya, melainkan lebih kepada perasaan yang timbul pada Freya, apalagi setelah malam kematian ibunya Adrian dimana Adrian dan Freya berpelukan ditengah hujan yang sedang mengguyur. Apalagi sebelumnya ketika Adrian tahu Freya punya kejutan dibalik sifatnya yang pendiam.
Lama kelamaan perasaan yang tumbuh pada Adrian dan Freya semakin dalam. Dua-duanya merasa ada "perasaan lebih" di dalam diri mereka, tetapi keduanya takut melukai orang-orang yang menyayangi mereka dalam hal ini Moses dan Gia.
Dan terjadilah affair di belakang Moses dan Gia. Apalagi setelah kejadian di dalam mobil dimana Adrian melumat bibir Freya dan baru kali ini Freya merasakan seperti yang orang-orang katakan, perasaannya meledak-ledak, lain halnya ketika waktu Moses mencium sekilas bibirnya, yang terasa hambar padahal itu ciuman pertama.
Lama kelamaan gelagat Adrian dan Freya tercium oleh Gia. Dan Adrian mengakuinya. Dari situ Gia marah dengan Freya. Sampai Freya datang meminta maaf ke rumahnya, takut kehilangan Adrian, Gia membeberkan sebuah rahasia, she told to Freya about what happened in Bali . Dari situ Gia menganggap dirinya menang dan berhasil membuat Freya menjauh. Saat Freya keluar dari rumah Gia dia bertemu dengan Adrian lagi. Dan hendak mengakhiri semua. Pelukan terakhir. Tapi fatal! membuat Moses akhirnya tahu tentang affair mereka.
Dari situlah kisah percintaan dan persahabatan mereka berempat kacau!
***
Well, pertama kali baca ini suka banget. Kadang ngaduk-ngaduk perasaan banget. Gemes sama Freya dan Adrian. Sebenarnya, overall ini cerita sesuatu banget alurnya. Hanya saja, yang membuat kekurangan mungkin penggambaran 'sudut pandang' dari tulisan-tulisannya agak kurang kuat. Dari Freya pindah POV ke Moses. Begitu pun seterusnya sepertinya mereka punya kemiripan dalam segi sudut pandang. Meski ada perbedaan juga. Tapi saya tetap suka kok :D
Di sini sebenarnya saya menemukan karakter mereka:
Freya: Diam-diam menghanyutkan
Adrian: Agak nafsu -_-v dan kekanak-kanakan
Moses: Aaaa... dewasa sih tapi... terlalu lemah jadi cowok -_-
Gia: Ini lagi satu egois banget ._. tapi agak bodoh juga /plak
Erik: Rada mubasir sih ._. tapi kayaknya dia penetral deh ._.
Sebenarnya karakter Erik agak mubazir :( coba digali lagi deh pasti lebih cucok.
4/5 stars :)
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk pengguna anonymous mohon cantumkan nama di akhir komentar :) Terima Kasih^^