Penulis: aliaZalea
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 280 halaman
Genre: Metropop
Novel Indonesia
Sinopsis :
Review:
Nadia adalah sosok good-girl (di masa lalu). Seseorang yang dulu dikenal berprestasi dan pintar. Tapi semua berubah. Ketika dia kuliah dan mengenal 'sex'. Sudah tidak perawan dari dia masih duduk di bangku kuliah mungkin akan membuat orang kaget dan berpikiran 'hah Nadia udah nggak perawan bercanda lo?' mungkin seperti itu tanggapan orang-orang apabila mendengar gosip atau bisa disebut fakta tentang keperawanannya. Sebenarnya bukan itu masalahnya. Masalah terbesar dalam hidupnya ketika ia terbangun hanya mengenakan underwear di sebuah kamar hotel. Bersama seseorang yang dari dulu ingin ia buang jauh-jauh dari kehidupannya.
Kafka Ananta. Dia merupakan teman SD yang membuat hidupnya di SD seperti di neraka karena sering meledek-ledeki Nadia. Ketika Kafka memanggilnya kembali dengan 'Nad-Nad' ia tahu bahwa bencana besar sebentar lagi menimpanya.
Apa yang ia lakukan dengan Kafka semalam? Sumpah Nadia tidak ingat sama sekali. Semuanya samar-sama dan tidak jelas di dalam otaknya. Apapun yang mereka buat tadi malam Nadia berharap kalau Kafka memakai pengaman atau semacamnya. Soalnya dia sementara dalam masa subur bisa bahaya! Ia berhubungan dengan pacarnya hanya dua kali tidak menggunakan pengaman. Selain itu dia tidak berani. Sebenarnya, Nadia masih ingin bertanya lebih pada Kafka tentang yang mereka lakukan semalam. Namun, karena kepanikan menyerangnya. Ia bergegas pergi dari kamar hotel Kafka. Dan berharap untuk selama-lamanya Kafka benar-benar menghilang dari kehidupannya.
Tapi, sepertinya takdir belum berpihak pada Nadia. Ia jadi bertemu lagi dengan Kafka. Kali ini akan lebih intens karena Kafka adalah dokter jantung yang menangani penyakit papanya!
Nadia benar-benar sadar kini. Kafka yang tengil, Kafka yang jahil, Kafka yang dia benci kini berubah menjadi lelaki SUPERHOT di hadapannya.
Apalagi ketika sebuah ciuman superhot saat ia ingin menuntut kejelasan tentang 'malam itu' terjadi. Ia jadi ingin menelanjangi Kafka! Tapi sepertinya Kafka masih di bawah kontrol. Sehingga saat Nadia ingin melepas belt Kafka ia menghentikannya.
Ditambah lagi Kafka jadi sering mengganggunya dengan SMS-SMS yang berisi sexual harrasment. Nadia dalam hati kesal padahal sebenarnya ia menikmati permainan Kafka itu.
Dan sampai suatu saat ia bermimpi... mimpi yang membuatnya berkeringat dan terbangun secara tiba-tiba... Mimpi tentang Kafka. Dan mimpi itu dirasanya tidak wajar.
Tidak mau dipermainkan seperti halnya dulu masa SD-nya. Nadia memutuskan untuk menyudahi segala SMS-SMS dengan Kafka. Sebelum dia terjerat lebih dalam. Kafka menyanggupinya tapi... dengan syarat Nadia harus make-out dengan Kafka untuk terakhir kalinya. Nadia awalnya ragu tapi akhirnya menyetujui. Dan make-out itu pun terjadi di club punyanya Kafka.
Siapa sangka sejak make-out terakhir itu Nadia malah merasa kehilangan sosok Kafka? Bagaimana sih perasaan Kafka sebenarnya pada Nadia?
***
Baru nyadar kalau saya belum re-review novel-novel Mbak aliaZalea -_-. Masa saya cuma review Miss Pesimis sama The Devil in Black Jeans?
Jadi ini rapelan lagi deh.
Tell me why...? Di novel-novelnya mbak AliaZalea itu banyak yang tentang 'cinta masa lalu' atau 'cinta sejak dulu'. Pertama di Miss Pesimis tentang Didi yang memendam perasaannya pada Baron sejak kelas 3 SMP artinya sejak 15 tahun, kalau di Blind Date yang jadi orang ketiga itu seseorang dimasa lalu lagi alias mantan pacar, nah di Crash Into you ini juga malah kembali membahas tentang cinta masa lalu dan ini rekor terlama 20 tahun... Hah?! hebat. (The Devil in Black Jeans? Nggak ada sih ._.v)
Di novel Cras Into You sebenarnya rada nggak suka sama tokoh Nadia di novel ini too much over alias lebay... Rawrrrrrr.
Pokoknya bagian-bagian Nadia itu banyak yang lebai. Dia bilang dia nggak mau dibilang murahan. Tapi sifatnya malah murahan gitu.
Trus, kan kakaknya itu katanya overprotektif sama Nadia. Tapi mereka kok nggak bisa ngejaga Nadia? Buktinya mereka kecolongan. Perawannya hilang. Seharusnya mereka tahu dong bagaimana pergaulan Nadia.
Tokoh Elang juga rada mubazir dimunculkan di dekat akhir. Terkesan mau nambah konflik tapi nggak gigit.
Tapi sayangnya, saya malah jatuh cinta sama sosok Kafka disini yang SO HAWTTTT ... Huaaaaaa... entah kenapa cowok bad boy, itu sangat kewl buat saya. Apalagi Kafka digambarkan sosok yang ganteng, superhot, pinter, kaya, tapi setia bayangin 20 tahun nungguin cewe *mati*. Dia juga nggak mau pacaran sama yang cantik... aaaa Kafka, kenapa nggak bilang, saya kan nggak cantik ._. sama saya aja gimana daripada sama Nadia (n)
Oke sepertinya saya mulai gak bisa membedakan mana fiksi dan mana nyata (?)
Overall, ngasih novel ini 4 bintang meski banyak kejanggalan gara-gara Kafka Ananta. Jadi bintang-bintabf di novel ini dedicated to Kafka <3
4/5 stars :)
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk pengguna anonymous mohon cantumkan nama di akhir komentar :) Terima Kasih^^