Judul Buku: Dimsum Terakhir
Penulis: Clara Ng
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 361
Genre: Metropop, ChikLit
Novel Indonesia
Empat perempuan kembar yang mempunyai empat kehidupan berbeda. Empat masa depan yang membingungkan. Empat rahasia masa lalu yang menghantui. Dan satu usia biologis yang terus-menerus berdetik.
Siska Yuanita, Indah Pratidina, Rosi Liliani, dan Novera Kresnawati terpaksa harus pulang untuk mendampingi ayah yang diprediksi tidak punya harapan hidup lagi. Mereka tidak pernah menyangka bahwa kesempatan berkumpul kembali ternyata mengubah segalanya. Pertanyaan-pertanyaan penting tentang kehidupan bermunculan, termasuk ketakutan, kecemasan, dan keangkuhan mengakui bahwa kehidupan dan kematian hanyalah sekadar garis tipis.
Dimsum Terakhir adalah drama penuh harum memikat, cerdas, dan dituturkan dengan amat indah oleh novelis bestseller Indonesia, Clara Ng. Kisah ditulis modis dengan gaya lembut tapi kuat ini menyuarakan keberanian serta kekuatan yang (selalu) ada di setiap hati kita semua.
*******
My review:
[Spoiler Alerts]
Berkisah tentang 4 saudara kembar, 4 putri kembar Nung Atasana dan Anas, pasangan keluarga yang adalah keturunan tionghoa. Ke4 saudara kembar bernama Tan Mei Xia (Siska), Tan Mei Yi (Indah), Tan Mei Xi (Rosi) dan Tan Mei Mei (Novera) dan nama Indonesia anak2 itu diberikan oleh pembantu mereka, Mbok Hetih. Semenjak kecil, mereka sudah menunjukkan karakter yang unik dan saling bertolak belakang. Siska yang perfeksionis, rasional dan mandiri. Indah yang kaku tapi sentimental. Rosi yang ceria dan tomboy. Novera yang pendiam tapi keras kepala. Perbedaan mencolok tersebut terbawa hingga dewasa dan membawa mereka hidup ditempat yan berbeda-beda. Siska mengurus perusahaannya di Singapura. Indah yang wartawan sekaligus penulis buku di Bekasi. Rosi yang memilih tinggal di Puncak mengurus usaha bunga dan terakhir Novera yang merasa puas menjalani profesi sebagai guru Tk di Yogyakarta dan mungkin akan tetap seperti itu tapi ayah mereka (Nung) tiba-tiba jatuh sakit dan membuat mereka 'terpaksa' kembali ke rumah orangtuanya untuk menemani hari-hari terakhir sang Ayah yang ivonis tak akan bertahan hidup lama. Berbagai kejadian mewarnai keseharian mereka akibat perbedaan karakter. Secara perlahan-lahan pula, masa lalu keluarga itu mulai diungkap. Rahasia demi rahasia, Mulai dari Siska yang hidupnya tak sesempurna yang terlihat hanya 'berusaha' sepurna, Indah yang diam-diam menjalin hubungan cinta dengan seorang pastur hingga hamil, Rosi yang merasa terpenjara dalam tubuh perempuan dan memiliki hubungan dengan sesama perempuan (lesbi), serta Novera yang mengalami krisis kepercayaan diri berat karena rahimnya yang diangkat akibat kanker rahim yang menyerangnya. Tapi di luar itu semua, ternyata mereka punya ikatan kuat sebagai keluarga. Apalagi latar belakang mereka yang keturunan Tionghoa membuat mereka harus bersatu menghadapi perlakuan buruk dari orang lain. Selain itu, keluarga mereka memiliki sebuah tradisi unik yang menjadi nilai dan tali perekat sebagai sebuah keluarga. Tradisi itu adalah membuat dan memakan dimsum bersama-sama di hari tahun baru cina. Meski sempat terlupakan, rupanya tradisi itu pulalah yang akhirnya membuat mereka semua sadar akan nilai sebuah keluarga apalagi mereka kemudian harus first time menikmati dimsum itu di rumah sakit beberapa saat setelah mereka kehilangan seseorang yang sangat mereka cintai.
----------------------
Sebuah keluarga yang unik, novel ini mengajarkan tentang persaudaraan dan keluarga, anak kembar bukan berarti segalanya harus sama karena perbedaan itu indah juga dan walaupun perbedaan membuat mereka terpisah dan harus menjalani hidup masing-masing tapi rasa persaudaraan yang menyatukan mereka lagi. Well, banyak yang bisa dipetik dari novel ini :)
0 komentar:
Posting Komentar
Untuk pengguna anonymous mohon cantumkan nama di akhir komentar :) Terima Kasih^^