Judul Buku: Memori
Penulis: Windry Ramadhina
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 312 Halaman
Genre: Mainstream Romance
Novel Indonesia
Cinta itu egois, sayangku. Dia tak akan mau berbagi.
Dan seringnya, cinta bisa berubah jadi sesuatu yang jahat. Menyuruhmu berdusta, berkhianat, melepas hal terbaik dalam hidupmu. Kau tidak tahu sebesar apa taruhan yang sedang kau pasang atas nama cinta. Kau tidak tahu kebahagiaan siapa saja yang sedang berada di ujung tanduk saat ini.
Kau buta dan tuli karena cinta. Kau pikir kau bisa dibuatnya bahagia selamanya.
Review:
Review:
Ah, Mae, dunia tidak sekelam yang kau perlihatkan kepadaku
Bercerita tentang seorang gadis bernama Mahoni, sekilas mendengar namanya kita pasti diingatkan pada Kayu.
Dia seorang arsitek yang bekerja di Virginia denganpartner kerjanya bernama Ron, yang ada bule nan perayu suka memanggilnya dengan nama Honey bukan Honi ataupun Mahoni. Romantic Home yang ditawarkan pada sepasang suami isteri ditolak mentah-mentah dan menginginkan desain yang biasa-biasa saja. Padahal Romantic Home adalah ide yang sangat brilliant menurutnya. Namun, Mahoni tetap keukeh dan mempertahankan pendiriannya sebagai arsitek, jika mereka tidak menginginkan rumah yang dia rancang, silahkan cari arsitek lain, dia tidak ingin harga dirinya sebagai arsitek diinjak-injak. Ya, begitulah Mahoni.Mahoni ini diceritakan sebagai 'korban' dari perceraian antara Papanya dengan Mae(ibunya). Mahoni berhenti memanggil ibunya dengan sebutan ibu semenjak dia merasa Mae kehilangan sosok keibuannya. Papanya juga yang dulu dia kagumi membuatnya patah hati dengan wanita lain dalam hidupnya. Grace. Wanita yang menjadi orang ketiga antara keluarga mereka. Mulai saat itu semuanya berubah sampai takdir membawanya ke Virginia.Namun kembali lagi takdir membawanya kembali ke Indonesia karena sebuah tragedi yang merenggut nyawa Papanya dan Grace. Rencananya hanya dua hari, namun siapa sangka bocah berumur 16 tahun, yang adalah adik tirinya, Sigi. Yang sejujurnya dia iri terhadap anak itu, karena artinya Kayu Damar yang merupakan kayu Favorit ayahnya. Berhasil mengubah rencana tersebut.Mahoni diminta omnya untuk tetap tinggal hanya untuk dua bulan. Tentu saja pada awalnya Mahoni menolaknya mentah-mentah. Itu artinya dia harus meninggalkan karirnya di Virginia yang sudah dia gapai dengan sulitnya. Tapi, akhirnya takdir menentukan untuk Mahoni tetap tinggal untuk dua bulan.Pertemuannya dengan Simon kembali setelah beberapa tahun. Ketika dengan tidak sengaja dia masuk ke sebuah restoran dan tertarik dengan arsitekturnya. Siapa lagi yang merancang kalau bukan Simon Marganda.Tawaran bekerja sama pun hinggap pada Mahoni di MOSS. Bersama Sofia yang adalah kekasih Simon, Mahoni menerima tawaran tersebut.Proyek awal Mahoni adalah membuat rumah dengan desain mediteran, tetapi Mahoni malah membuat Posmo sehingga proyek mereka gagal. Dan keras kepala Mahoni, seperti kejadian dahulu pada Romantic Home-nya Mahoni tetap keukeh mempertahankan Posmo-nya.Simon emosi kepada Mahoni karena tidak mau mendengarkannya, padahal dia sudah menyuruh Mahoni membuat dua desain.Mahoni memutuskan untuk mundur dari MOSS, dan merasa Jakarta tidak menarik kembali. Namun, Sofia menghubunginya kembali dan menawarkan kerja sama membuat desain untuk Cavila.Mulai dari situ keadaannya dengan Simon membaik lagi.Sampai terungkap hubungan Simon dan dirinya di masa lalu... Membuat dia harus merasakan kembali momen Godiva... Dan membuat Sofia-Simon-Mahoni berada sama seperti keadaan Mae-Papanya-Grace... Bukan, dia bukan sebagai Mae tapi sebagai Grace... Hingga dia tahu betapa tidak enaknya berada di posisi Grace... Apa hubungan Simon dan Mahoni di masa lalu? Apa yang selanjutnya terjadi? Silahkan baca Memori.
Well, beli novel ini karena melihat ratting goodreads bagus. Jadi saya tertarik membelinya. Setelah membaca semuanya saya lebih setuju kalau novel ini tetap memakai judul pertamanya yaitu Home. Membaca novel ini kita disuguhkan sejumlah pengetahuan tentang dunia arsitektur. Saya memang buta terhadap arsitektur ._. jadi big thanks jadi nambah pengetahuan hehehehe.Saya terkadang agak gimana gitu dengan sikap Mahoni yang keras kepala. Tapi, yah begitulah karakter Mahoni. Herannya, sikap keras kepalanya tidak bisa diterapkan saat dia di minta tetap tinggal. Hohoho. Dia dikalahkan oleh bocah bernama Sigi.Kadang agak mubazir dengan adanya Ron di awal ._. saya kira konfliknya bakal dengan Ron ternyata eh ternyata dengan Sofia ._.Tapi suka sama sikapnya Sofia two thumbs up.Maenya Mahoni juga seperti nggak dewasa-dewasa yah. Udah tua tapi galau terus. Kasihan. :O /plak.Kalau Simon, ya... lumayan-lah, masuk kategori warm :p *kabooor. Tapi tetap sweetkok. Apalagi di momen Godiva. Hehehehe.Lucu pas Simon bilang "Sial, aku dikalahkan bocah ingusan," hahahaha (?).
4 of 5 stars :)